The Socio-religious Construction: The Religious Tolerance among Salafi Muslim and Christian in Metro
Konstruksi Sosial-keagamaan: Toleransi Beragama antara Muslim Salafi dan Pemeluk Agama Kristen di Metro
Keywords:
salafi, socio-religious construction, religious relation, toleranceAbstract
Salafi Islamic community has been negatively constructed as puritan, extreme, and exclusive group separated itself from the social space. This justification precludes possibility that Salafi groups can synergize with surrounding socio-religious conditions. This article reveals the socio-religious life among Salafi community of Ma'had Ittiba'us Salaf in Purwoasri Village, Metro City to maintain the Islamic Salafi concept and expanding network of its followers. The research methodology is qualitative using observation, interviews, and documentation studies to expose the Salafi movement. This study shows that the presence of Salafi in Purwosari can build good relations with other religious communities, both Muslims and non-Muslims (Chrisrtian). The synergy between Salafi Muslims and Christians in building a strong social construction in maintaining the peace values is facilitated by the FPKM organization. This study concludes that Salafi da'wah is not entirely around the radical activities and leads to violence. Salafis in Metro City use a lot of social networks, technology facilities, and local organizations to preach, be economically, and socially.
Keywords: salafi, socio-religious construction, religious relation, tolerance
Pandangan masyarakat tentang komunitas Islam Salafi telah terkonstruksi negatif sebagai kelompok puritan, ekstrim, dan ekslusif yang memisahkan dari lingkungan sosial. Justifikasi tersebut menutup kemungkinan Salafi dapat bersinergi dengan keberagaman sosial-keagamaan sekitarnya. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap realitas kehidupan sosial-keagamaan komunitas Salafi Ma'had Ittiba'us Salaf di Kelurahan Purwoasri Kota Metro dalam mempertahankan konsep Islam Salafi dan memperluas jaringan pengikutnya. Metodologi penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan data observasi, interview, dan studi dokumentasi untuk menjelaskan gerakan Salafi. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Salafi di Purwoasri mampu membangun hubungan baik dengan komunitas kegamaan lainnya, baik Muslim maupun non-Muslim (Kristen). Sinergisitas antara Salafi dan Kristen dalam membangun konstruksi sosial yang kuat dalam menjaga nilai-nilai perdamaian difasilitasi dengan adanya Paguyuban FPKM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata dakwah Salafi tidak secara keseluruhan terkonsentrasi dengan aktivitas radikal dan mengarah kepada kekerasan. Salafi di Kota Metro banyak menggunakan jaringan sosial, fasilitas teknologi, dan bergabung dalam Paguyuban untuk berdakwah, berekonomi, dan bersosial. Artikel ini masih terbatas pada skala penelitian di kota Metro, sehingga masih sangat mungkin untuk dilengkapi oleh kajian pada tempat lain dengan skala dan pendekatan yang berbeda.
Kata Kunci: salafi, konstruksi sosial-kegamaan, relasi keagamaan, toleransi