Membingkai Identitas Kolektif Berbasis Agama: Pengalaman Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran
Keywords:
konstruksi, identitas kolektif, mekanisme, Indonesia Tanpa PacaranAbstract
Abstrak
Pacaran merupakan gaya hidup modern yang disukai kalangan anak-anak muda, namun gerakan Indonesia Tanpa Pacaran justru mempromosikan “anti-pacaran” karena budaya pacarana berasal dari Barat dan pacaran akan menghancurkan generasi muda Islam, bahkan negara dan mendapatkan dukungan satu juta follower. Melalui penggunaan metode kualitatif dengan teknik wawancara, observasi partisipan dan content analysis serta teori mekanisme konstruksi identitas kolektif yang dipergunakan Porta & Diani. Tulisan ini ingin menggali konstruksi identitas kolektif anti pacaran dari gerakan Indonesia Tanpa Pacaran sehingga gerakan ini diminati pengguna internet. Hasil temuannya menunjukan bahwa proses konstruksi identitas kolektif anti pacaran dari gerakan ini dibangun melalui 3 mekanisme yaitu (a) proses pengkonstruksian “kita” sebagai protagonist (orang-orang yang baik). Pada konteks ini, identitas kolektif yang dibangun adalah mereka yang anti pacaran sebagai pejuang hijrah, mantan aktivis pacaran, pelindung kesucian perempuan dan penerima hidayah, (b) melalui wadah aktivis untuk saling berinteraksi seperti instragram dan Whatsapp Group sehingga menimbulkan rasa saling percaya dan meningkatnya solidaritas sosial, (c) melalui ikatan perasaan yang terbentuk dari waktu ke waktu, terutama pengalaman aktivis ITP dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya dan dihubungkan dengan tindakan kolektif saat ini.
Abstract
Dating is a modern lifestyle preferred by the young generation. However, Indonesia Without Dating (ITP) movement with one million followers promotes “anti-dating” action. Using qualitative method, in-depth interview, participant observation and content analysis using the construct of Porta & Diani on the construction of collective identities. This study found the construction of collective identities from in the establishment of this movement among internet users. The findings showed that the construction of anti-dating collective identity was built through three (3) mechanisms, namely (a) the process of conceptualizing “us” as protagonists (good people). In this context, those who were supporters of anti-dating were identified from hijrah warriors, ex-dating activists, protectors of women’s chastity, and recipients of guidance, (b) the activists were used online platforms to interact with one another, such as Instagram and Whatsapp Groups in order to create mutual trust and strengthen social solidarity, and lastly, (c) through collective feelings that were formed over time, primarily amongst ITP activists through some previous events and associated with the current collective action.
Downloads
References
Rosyidah, I., & Fajriyah, I. M.D. (2013). Menebar Upaya, Mengakhiri Kelanggengan: Problematika Perkawinan Anak Di Nusa Tenggara Barat. Harmoni, 12(2), 59-71. (https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/175 )
Fan, S. & Koski, A) (2002( The health consequences of child marriage: a systematic review of the evidence, BMC Public Health, 22 (309). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3372345/pdf/06-0510.pdf
Dobratz, B. A. (2001). The Role of Religion in the Collective Identity of the White Racialist Movement. Journal for the Scientific Study of Religion, 40(2), 287-302. https://doi.org/10.1111/0021-8294.00056.
Fajriani, D. (2019). Hijrah Islam Milenial berdasarkan paradigma berorientasi Identitas. Article, 3(2).
Nugraha, R. H., Parhan, M., & Aghnia, A. (2020). MOTIVASI HIJRAH MILENIAL MUSLIM PERKOTAAN MELALUI DAKWAH DIGITAL. MUHARRIK: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 3(02), 175-194. https://doi.org/10.37680/muharrik.v3i02.398
Halimatusa'diyah, I. (2020). Beragama Di Dunia Maya: Media Sosial Dan Pandangan Keagamaan Di Indonesia, 1 (1). PPIM UIN Jakarta.
Hiariej, E. (2010). Aksi dan Identitas Kolektif Gerakan Islam Radikal di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 14 (November), 131-168.
donesiatanpapacaran. (2017). Profil Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran. Indonesiatanpapacaran.Com. http://indonesiatanpapacaran.com/2017/01
Ismail, N., Abidin, Z., & Fatoni, U. (2018). Pesan Dakwah tentang Nikah di Media Sosial Instagram. Tabligh: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 3(1), 22-45. https://doi.org/10.15575/tabligh.v3i1.30
Ivan, M. (2020). Proses Pembentukan Identitas Kolektif Aliansi Laki-Laki Baru Dalam Gerakan Keadilan Gender. UIN Syarif Hidayatullah.
Jannah, A. S. (2013). Konstruksi Identitas Kolektif Perempuan Gerakan Salaf (Studi di Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta). Jurnal Sosiologi Agama, 5(2), 41-54. http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/SosiologiAgama/article/view/1177
Khumairoh, I. (2018). Ayo Menikah (Muda)! : Mediatisasi Ajaran Islam di Media Sosial. Indonesian Journal of Anthropology, 2(1), 10-23. https://doi.org/10.24198/umbara.v2i1.15671
Kisworo, B. (2016). Zina Dalam Kajian Teologis Dan Sosiologis. Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 1(1), 1-24.
KPPPA. (2018). Profil Anak Indonesia 2018. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (KPPPA). https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/74d38-buku-pai-2018.pdf
Marvasti, A. (2004). Qualitative Reaserch in Sociology. SAGE Publication.
Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Munafar, L. O. (2018). Indonesia Tanpa Pacaran (15th ed.). Gaul Fresh.
Neuman, W, L. (2015). Metodelogi Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. PT. Indeks.
Nour, The Meaning of Hijrah Among Niqobers in social Media,
Parker, L., & Nilan, P. (2013). Adolescents in contemporary Indonesia. In Adolescents in Contemporary Indonesia. https://doi.org/10.4324/9780203522073
Porta, D. Della, & Diani, M. (2006). Social Movements Introduction. In Blackwell Publishing (2nd ed.). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Ramadhan, G. (2018). Identitas Dan Gerakan Sosial Di Rumpin. Polinter, 3(2), 1-11. http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/polhi/article/view/1081
Sabila, A. W. (2020). Pembentukan Identitas Kolektif Dalam Gerakan Sosial Politik Kelompok Relawan Perempuan PEPES (Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi) Dalam Kampanye Pilpres 2019. UIN Syarif Hidayatullah.
Sari, T. Y. (2019). Hijrah and Islamic Movement in Cyberspace A Social Movement Study of Anti- Dating Movement #IndonesiaTanpaPacaran.
Setiawan, R. D. (2008). Pengaruh Pacaran Terhadap Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Soul, 1(2), 62.
Syafi'i, A. (Litbang K.) (2011). Keagamaan Transnasional di Indoensia Editor : Ahmad Syafi ' i Mufid.
Windy, T., Rosyidah, I., Mutaqqin, Z., Hendarmin, L. A., Akbar, A. M., & Febiyana. (2021). Hijrah Tren Keberagamaan Kaum Milenial di Indonesia (H. Nasuhi (ed.); 1st ed.). PPIM UIN Jakarta.
Yunus, A. H. (2019). Hijrah : Pemaknaan dan Alasan Mentransformasikan Diri Secara Spiritual di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Emik, 2.
Sumber Internet :
Hidayat, Reja. 2018. Bisnis dan Kontroversi Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran. https://tirto.id/bisnis-dan-kontroversi-gerakan-Indonesia-tanpa-pacaran-cK25. (1 Maret 2020)
______. 2020. Indonesia Gen Z and millennial report 2020 : battle of our generation. Alvara Research. http://alvara-strategic.com/wp-content/uploads/ (20 Maret 2020)
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak dengan Badan Pusat Statistik. 2018. https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/74d38-buku-pai-2018.pdf. (20 Maret 2020)
Kelly, S., & Kelly, S. (2019). Stereotypes in the Age of Diversity: Re-examine the Relations Between Natural Identity and Social Identity Use of Social Media by Physicians View project THE IRVING AND JEANNE GLOVIN AWARD: COLLECTED ESSAYS Stereotypes in the Age of Diversity: Re-examine the Relations Between Natural Identity and Social Identity. https://digitaleditions.library.dal.ca/glovinawards/chapter/stereotypes-in-the-age-of-diversity/
Yurisa, P. R., Muassomah, M., & Abdullah, I. (2020). The Meaning of Hijrah among Niqobers in Social Media. Analisa: Journal of Social Science and Religion, 5(02). https://doi.org/10.18784/analisa.v5i02.1200
Nour, N. M. (2006). Health consequences of child marriage in Africa. In Emerging Infectious Diseases (Vol. 12, Issue 11). https://doi.org/10.3201/eid1211.060510
Syahrin, A. A., & Mustika, B. (2020). MAKNA HIJRAH BAGI KALANGAN REMAJA NON SANTRI: DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 16(1), 61-72. https://doi.org/10.23971/jsam.v16i1.1901
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Dialog
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.