Sekolah Kebhinnekaan: Potret Kebijakan Internal SMA Negeri di Mataram
Keywords:
sekolah kebhinnekaan, kebijakan internal sekolah, karakter toleran, MataramAbstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan internal sekolah yang menunjukkan inklusivitas karakter toleran pada peserta didik yang majemuk. Fokus penelitian pada kebijakan inklusif dalam arti keadilan, kesetaraan, dan sikap positif terhadap kemajemukan agama. Sekolah berperan untuk memenuhi hak peserta didik dalam keberagamaan. Menjadi masalah, jika lembaga sekolah diskriminatif atau tidak memfasilitasi pendidikan kerohanian pesesrta didiknya. Studi kasus penelitian adalah SMAN 1 Mataram dan SMAN 5 Mataram. Penelitian ini adalah field research dengan teknik penggalian data observasi kegiatan peserta didik yang mencakup: organisasi, kerohanian, aturan hari libur agama, ketersediaan tempat ibadah; dan wawancara mendalam kepada peserta didik, guru, dan pelaku kebijakan sekolah. Hasilnya, kedua sekolah tersebut menerapkan institusionalisasi ide menjadi kebijakan. Di antara kebijakan tersebut: melaksanakan kegiatan imtaq (iman dan taqwa) sesuai agama peserta didik; memberikan izin pembentukan organisasi rohani; fasilitas tempat maupun alat ibadah multi-agama; memfasilitasi guru rohani di setiap agama yang dipeluk oleh peserta didik; dan kebijakan libur fakultatif. Pemahaman masyarakat di wilayah sekolah tentang keberagaman suku, bahasa, dan agama yang praksis (tidak teoritis) menjadikan modal penting dalam kelangsungan toleransi di sana. Meskipun kedua sekolah tersebut tidak mewakili kebhinnekaan dalam hal suku dan etnis, setidaknya agama peserta didik yang berbeda-beda mewakili cerminan dari Indonesia yang beragam.
Kata Kunci: sekolah kebhinnekaan, kebijakan internal sekolah, karakter toleran, Mataram
This article aims to analyze the school's internal policies that show the inclusiveness of the tolerant character of diverse learners. The research focuses on inclusive policies in terms of justice, equality, and positive attitudes towards religious pluralism. Schools play a role in fulfilling the rights of students in religion. It becomes a problem if school institutions are discriminatory or do not facilitate the spiritual education of their students. The research case studies are SMAN 1 Mataram and SMAN 5 Mataram. This research is field research with data mining techniques for observing student activities which include: organization, spirituality, rules for religious holidays, availability of places of worship; and in-depth interviews with students, teachers, and school policy actors. As a result, both schools implemented the institutionalization of ideas into policies. Among these policies: carry out imtaq (faith and taqwa) activities according to the religion of the students; granting permission to form a spiritual organization; facilities for places and tools of multi-religious worship; facilitate spiritual teachers in each religion embraced by students; and facultative holiday policies. The understanding of the community in the school area about the practical (non-theoretical) ethnic, linguistic and religious diversity is an important asset in sustaining tolerance there. Although the two schools do not represent diversity in terms of ethnicity and ethnicity, at least the different religions of the students represent a reflection of the diversity of Indonesia.
Keywords: diversity school, school internal policy, tolerant character, Mataram
Downloads
References
Daftar Pustaka
Anas, M. (2019). Menyemai Nalar Kebhinnekaan dalam Mewujudkan Pendidikan Multikultural. JIPPK, 4 (1), 128-140. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um019v4i1p128-139
Anjar, N. (2014). Fikih Kebhinnekaan: Membangun Harmoni Antar-Umat Beragama. Jurnal Maarif, 9 (2), 127-139. http://digital.library.ump.ac.id/id/eprint/690
Ayuanita, S. I. (2017). Pengaruh Permainan Outbound Terhadap Tingkat Kepedulian Lingkungan di Sekolah [Universitas Pendidikan Indonesia]. http://repository.upi.edu/33420/
BPS. (2020). Persentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Agama yang Dianut, 2018. Badan Pusat Statistik. https://ntb.bps.go.id/subject/108/agama.html#subjekViewTab3
Desfandi, M., Maryani, E., & Disman. (2017). Implementasi Kebijakan Sekolah Berwawasan Lingkungan Sebagai Upaya Mengembangkan Literasi Ekologis Peserta Didik. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 4 (2), 30-38. https://doi.org/10.15408/sd.v4i2.7989
Effendi, H., Aisyah, S., Muspardi;, Sahnan, M., & Muslim, H. (2019). Analisis Karakteristik Mahasiswa dalam Model Pembelajaran Sejarah Islam Berbasis Kebhinnekaan (PSI-BK) Sebagai Daya Tangkal Radikalisme di Perguruan Tnggi. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 7 (4), 305-309. https://doi.org/https://doi.org/10.37081/ed.v7i4.1414
Haryati, T., Suciptaningsih, O. A., & Abdullah, G. (2020). Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Sebagai Media Pendidikan Karakter Bagi Siswa SMP N 2 Semarang. Seminar Nasional Hasil Penelitian (SNHP) Tahun 2020 “Inovasi Penelitian Di Masa Dan Pasca-Pandemi,†449-462. http://conference.upgris.ac.id/index.php/snhp/article/view/1235/893
Isnaeni, Y. (2013). Implementasi Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan di SMP Negeri 3 Gresik. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 1 (2), 166-172. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jkpp.v1i2.1565
Israpil. (2021). Narasi Kebangsaan dalam Bingkai Kebhinekaan Peserta Didik MAN 1 Mamuju. Educandum, 7 (1), 54-70. https://blamakassar.e-journal.id/educandum/article/view/488/322
Kholis, N. (2019). Pertautan Agama dan Budaya dalam Keislaman Komunitas PITI Jepara. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 14 (1), 82-91. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/sabda.14.1.82-91
Kurniawan, A. R., Chan, F. C., Sargandi, M., Yolanda, S., Karomah, R., Setianingtyas, W., & Irani, S. (2019). Kebijakan Sekolah dalam Alam Penggunaan Gadget di Sekolah Dasar. Jurnal Tunas Pendidikan, 2 (2), 72-81. https://doi.org/https://doi.org/10.52060/pgsd.v2i1.195
Moleong, L. J. (1990). Metode Penelitian Kualitatif. Remadja Rosdakarya.
Pratama, H. Y. (2013). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di Sekolah Inklusif (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Malang) [Universitas Negeri Malang]. http://repository.um.ac.id/3561/
Qawaid. (2013). Gejala Intoleransi Beragama di Kalangan Peserta Didik dan Upaya Penanggulangannya Melalui Pendidilan Agama Islam di Sekolah. Dialog, 36 (1), 71-86. https://doi.org/https://doi.org/10.47655/dialog.v36i1.82
RadarLombok. (2021). Inilah Lima Sekolah Terbaik di NTB Versi LTMPT. Radar Lombok. https://radarlombok.co.id/inilah-lima-sekolah-terbaik-di-ntb-versi-ltmpt.html
SIMAS. (2022). Hasil Pencarian Masjid di Propinsi Nusa Tengaara Barat. Kementerian Agama. https://simas.kemenag.go.id/page/search/masjid/18/
Solihuddin, M. (2013). Dampak Kebijakan Sekolah tentang Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa dalam Membentuk Perilaku Siswa yang Berkarakter. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 1 (1), 62-70. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jkpp.v1i1.1510
Sugiono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (S. Y. Suryandari (ed.); 3rd ed.). Alfabeta.
Supardi, J. S., & Rahmelia, S. (2020). Hubungan Kebermaknaan Hidup dan Sikap Toleransi Beragama pada Siswa Sekolah Menengah Atas Berbasis Keagamaan di Palangka Raya. Dialog, 43 (1), 49-58. https://doi.org/https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.345
Sutrisno, E. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 12 (2), 323-348. https://doi.org/https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113
Taufan, J., & Mazhud, F. (2014). Kebijakan-Kebijakan Kepala Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah X Kota Jambi. Jurnal Penelitian Pendidikan (JPP), 14 (1), 62-72. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jpp.v14i1.3213
Widiyanarti, T. (2017). Pengajian Al Quran sebagai Perekat Kebhinnekaan (Kajian Pola Komunikasi dalam Pengembangan Nilai-nilai Pancasila pada Masyarakat Multikultural melalui Pengajian Al Quran di Medan, Sumatera Utara). Nyimak: Journal of Communication, 1 (1), 1-21. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31000/nyimak.v1i1.271