From Debate to Dialogue: Authentic Interfaith Friendship from The Perspective of Christian Theology

Dari Debat ke Dialog: Persahabatan Antariman yang Autentik dari Perspektif Teologi Kristen

https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.408

Authors

  • Yohanes Krismantyo Susanta Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Febriani Upa Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Keywords:

dialog antariman, sang liyan, tipologi tripolar, teologi persahabatan

Abstract

This study is qualitative which employs literature reviews of materials discussing multifaith dialogues from the Christian perspectives. It believes that multifaith debate is already out-of-date and rather counterproductive. This study is to demonstrate the importance of dialogues among different faiths to foster interfaith brotherhood. It found that Christian theological attitudes towards other religions can be categorized into three major types known as tripolar typologies: exclusivism, inclusivism, and pluralism which was developed by Alan Race. This paper proposes an interfaith friendship dialogue based on mutual understanding as the essence of Christian existence. Truly authentic dialogue is only possible if it is established in friendly relationships between faiths.

Metode penelitian dalam tulisan ini ialah kualitatif. Secara khusus, penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan memanfaatkan sejumlah literatur yang mengulas tentang dialog antariman dan teori persahabatan dari perspektif Kristen. Perdebatan antaragama adalah sesuatu yang usang karena hanya akan semakin menumbuhkan benih-benih kebencian dan bersifat kontraproduktif. Signifikansi dari penelitian ini ialah guna memperlihatkan pentingnya dialog untuk menjembatani perbedaan dan memupuk persaudaraan antariman. Penelitian ini memperlihatkan bahwa sikap teologis Kristen terhadap agama lain dikelompokkan ke dalam tiga bagian besar yang dikenal dengan tipologi tripolar, yaitu eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme. Teori tipologi tripolar ini dikembangkan oleh Alan Race. Tulisan ini juga menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan dialog yang melampaui tipologi tripolar tersebut. Tulisan ini mengusulkan dialog persahabatan antariman dengan dasar pemahaman bahwa dialog antariman merupakan hakikat keberadaan Kristen. Dialog yang benar-benar autentik hanya mungkin terjadi jika terbangun dalam relasi persahabatan antariman.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-06-29

How to Cite

Susanta, Y. K., & Upa, F. (2021). From Debate to Dialogue: Authentic Interfaith Friendship from The Perspective of Christian Theology: Dari Debat ke Dialog: Persahabatan Antariman yang Autentik dari Perspektif Teologi Kristen. Dialog, 44(1), 1–11. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.408

Issue

Section

Articles