Harapan Bajulmati Educational Institution As Role Model For Interfaith Harmony In South Malang
Lembaga Pendidikan Harapan Bajulmati Sebagai Role Model Kerukunan Antar Umat Beragama Di Malang Selatan
DOI:
https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.383Keywords:
Educational Institution, Role Model, HarmonyAbstract
Education is a very appropriate tool, especially in using dynamic and inclusive religious values for everyone in society. Educational institutions are the main basis for shaping religious values in creating harmony between religious communities, therefore the model of harmony between religious communities can be applied in various community contexts. The purpose of this paper is to determine the Harapan Bajulmati educational institution as a role model for harmony between religious communities in South Malang. While the method in this writing uses descriptive qualitative methods. The results of this study are a role model of harmony between religious communities with education through educational institutions as the main basis for developing models of harmony between religious communities by means of a humanist and persuasive approach.
Pendidikan menjadi sarana yang sangat tepat, khususnya di dalam menggunakan nilai-nilai agama yang dinamis dan inklusif bagi setiap orang yang berada dalam masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan dasar utama dalam membentuk nilai-nilai agama dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama oleh karena itu model kerukunan antar umat beragama bisa diterapakan dalam konteks masyarakat yang beragam. Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui lembaga pendidikan Harapan Bajulmati sebagai role model kerukunan antar umat beragama di Malang Selatan. Sedangkan metode dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah role model kerukunan antar umat beragama dengan edukasi melalui lembaga pendidikan sebagai basis utama dalam mengembangkan model kerukukunan antar umat beragama dengan cara pendekatan humanis dan persuatif.
Downloads
References
Abou El Fadl, K. (2014). Speaking in God's name: Islamic law, authority and women. Simon and Schuster.
Arif, M. (2014). Model kerukunan sosial pada masyarakat multikultural Cina Benteng (Kajian Historis dan Sosiologis). Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal, 1(1), 52-63.
Daeli, D. O., & Zaluchu, S. E. (2019). Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap Panggilan Iman Kristen untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan, 1(1), 44-50.
Fauzi, A. (2017). Agama, Pancasila dan Konflik Sosial di Indonesia. Lentera Hukum, 4(2), 122-130.
Halim, A., & Jambi, F. U. I. S. T. S. (2015). Pluralisme dan Dialog Antar Agama. TAJDID, 14, 35-62.
Jauhari, M. I. (2017). Pendidikan Islam Berbasis Multikultural dan Konstruksi Sosial Pancasila. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, Seri 1, 385-392.
Khamidah, N. (2015). Model kerukunan antar umat beragama di Desa Kuripan Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. UIN Walisongo.
Kirom, S. (2011). Filsafat ilmu dan arah pengembangan pancasila: relevansinya dalam mengatasi persoalan kebangsaan. Jurnal Filsafat, 21(2), 99-117.
Lestari, G. (2016). Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia Di Tengah Kehidupan SARA. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(1).
Luthfi, J. (2017). Model kerukunan antar umat beragama: studi inkulturasi antara umat Kristen dan Islam di Desa Nawangsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. UIN Walisongo.
Maftukhah, U. (2014). Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Masyarakat Plural (Studikerukunan. Skripsi Uin SUnan Kalijaga, 1, 62-88.
Mardikanto, T. (2013). Poerwoko dan Soebianto. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta.
Mawardi, M. (2015). Reaktualisasi Kerukunan antar Umat Beragama dalam Kemajemukan Sosial. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 55-66.
Muhtadi, B. (2019). Populisme, politik identitas, dan dinamika elektoral: mengurai jalan panjang demokrasi prosedural. Intrans Publishing.
Nata, A. (2001). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Gramedia Widiasarana Indonesia bekerja sama dengan IAIN.
Nishimura, S. (1995). The development of Pancasila moral education in Indonesia. Japanese Journal of Southeast Asian Studies, 33(3), 303-316.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books.
Raharjo, R., Armawi, A., & Soerjo, D. (2017). Penguatan Civic Literacy Dalam Pembentukan Warga Negara Yang Baik (Good Citizen) Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Warga Negara Muda (Studi Tentang Peran Pemuda HMP PPKn Demokratia pada Dusun Binaan Mutiara Ilmu di Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. Jurnal Ketahanan Nasional, 23(2), 175-198.
Rahayu, M. (2017). Keragaman di Indonesia dan Politik Pengakuan (Suatu Tinjauan Kristis). Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2), 1-18.
Rusydi, I., & Zolehah, S. (2018). Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 1(1, January), 170-181.
Simon, A. N. (2017). PENGARUH ROLE MODEL GURU TERHADAP INTEGRITAS MORAL REMAJA. University of Muhammadiyah Malang.
Soesilo, Y. (2011). Gereja Dan Pluralisme Agama Dalam Konteks Di Indonesia. Jurnal Antusias, 1(2), 81-93.
Sofwan, R., Wasit, H., & Mundiri, H. (2000). Islamisasi di Jawa: Walisongo, penyebar Islam di Jawa, menurut penuturan babad. Pustaka Pelajar.
Syarif, N. (2013). Teologi Kerukunan. Theology of Harmony), Pikiran Rakyat.
Widiastuti, W. (2013). Analisis SWOT Keragaman Budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah Widya, 4(2).
Yewangoe, A. A. (2002). Iman, agama, dan masyarakat dalam negara Pancasila. Bpk Gunung Mulia.
Yusuf, I. (2010). Islamic theology of religious pluralism: Qur'an's attitude towards other religions. PrajÃ±Ä VihÄra, 11(1).
Zaluchu, S., & Widjaja, F. (2019). A Phenomenology Approach: Religious Significance of Mandala in Ancient Nias Culture. Proceedings of the Proceedings of the 1st Seminar and Workshop on Research Design, for Education, Social Science, Arts, and Humanities, SEWORD FRESSH.