Islamic Acculturation In The Ancestors' Legacy Of Nanga Suhaid Village, West Kalimantan

Akulturasi Islam Pada Tradisi Nenek Moyang di Desa Nanga Suhaid, Kalimantan Barat

Authors

  • Bibi Suprianto IAIN Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.382

Keywords:

tradisi, nilai-nilai dakwah, akulturasi islam

Abstract

This paper attemps to describe how Islamic acculturation was formed in the tradition of Nanga Suhaid Village, West Kalimantan. This paper shed light on community activities in relation to religious interactions, especially in the inner part of the West Kalimantan region, namely Suhaid Sub-district Nanga Suhaid village, Kapuas Hulu district. This study utilized observation, interview, and documentation for data collection through the lens of an anthropological perspective. The results of the study showed: 1) practice of the tradition in the Suhaid village that has long been carried out is a means to maintain the existing traditions. 2) the expression of Islamic Da'wah values could be seen from "buang-buang", plain flour, circumcision, customary law, fruit and da'wah values. 3) The tradition of maintained tolerance within the community to create peace and harmony in the community.

Makalah ini berupaya mendeskripsikan akulturasi Islam pada tradisi nenek moyang di desa Nanga Suhaid, Kalimantan Barat. Makalah ini berfokus pada kegiatan-kegiatan masyarakat dan interaksi agama yang saling mendukung khususnya daerah pendalaman kepulauan Kalimantan Barat kecematan Suhaid, desa Nanga Suhaid kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta pendekatan antropologis pada masyarakat. Hasil penelitian 1) penerapan tentang tradisi-tradisi desa Suhaid yang telah dilaksanakan sebagai gambaran budaya setempat untuk mempertahankan tradisi yang telah ada. 2) mengambil nilai-nilai dakwah Islam yang ada pada tradisi seperti buang-buang, tepung tawar, sunatan/ khitanan, hukum adat, beruah dan nilai-nilai dakwah. 3) Akulturasi Islam pada tradisi nenek moyang yang selalu menjaga toleransi sesama agar terciptanya kedamaian dan ketentraman pada masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Bibi Suprianto, IAIN Pontianak

    if have dream it you can do it

References

Adam, U. K., Yusup, A., Fadlullah, S. F,. & Nurbayan, S. (2019). Akultrasi Budaya- Agama Serta Keselarasan dalam Budaya Sesajen di Kampung Cipicung Girang. Jurnal Pendidikan Sosiologi. Vol. 9, No. 1, Hlm. 37-47.

Ainiyah, Q., dan Karsiyah. (2017). Konsep Kesatuan Iman, Iptek dan Amal Menuju Terbentuknya Insan Kamil dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Istawa Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2, Hlm. 77-114.

Anshori, C. S. (2016). Ukhuwah Islamiyah Sebagai Fondasi Terwujudnya Organisasi yang Mandiri dan Profesional. Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta'lim, Vol. 14, No. 1, Hlm. 117-125.

Baehaqie, I. (2017). Makna Semiotis nama-nama makanan dalam sesaji selamatan Tingleban di dukuh Palem, Kabupaten Wonogiri. Jurnal LITERA, Vol. 16, No. 2, Hlm. 203-216.

Bangun, D., dan Berutu, L. (2013). Tradisi Khitanan (rekontruksi pengetahuan dari Paraktik Khitan pada Pria Non Muslim di Kota Medan). Jurnal Fisip UNAND, Vol. 1, No. 2, Hlm. 412-417.

Casram. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural. Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, Vol. 1, No.2, Hlm. 187-198.

Dokumen Hukum Adat Kecamatan Suhaid (2016).

Effendi, Z. (2017). Penyiaran Islam di Daerah Perbatasan “Badau†Indonesia-Malaysia. Jurnal Penangkaran, Vol. 1, No. 1, Hlm. 1-18.

Fathurrohman. (2012). Aswaja NU dan Toleransi Umat Beragama. Jurnal Review Politik, Vol. 2, No. 1, Hlm. 34-45.

Hadist Riwayat Muslim. Amalan yang tidak Terputus Hingga Setelah Meninggal. http://darunnajah.com. Diakses Juli 2020.

Hasbullah, Tayo, dan Pawi, A. A. A. (2017). Ritual Tolak Bala pada Masyarakat Melayu (Kajian pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Jurnal Ushuluddin, Vol. 25, No. 1, Hlm. 83-100.

Hermansyah. (2012). Pengembangan Islam di Pedalaman Kalimantan. Pontianak: Stain Press.

Ibrahim. (2018). Contiguity of Islam and Local Tradition on The Hinterland Malays of west Kalimantan. Journal of Islamic Studies, Vol. 22, No. 2, Hlm. 277-300.

Ibrahim. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Indradjaja, A. (2014). Awal Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara. Jurnal Kalpataru, Majalah Arkeologi, Vol. 23, No. 1, Hlm. 17-33.

Kurniawan, S. (2018). Globalisasi, Pendidikan Karakter dan Kearifan Lokal yang Hybrid Islam pada Orang Melayu Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Hlm. 317-354.

Manghani, S. (2020). Neutral Life: Roland Barthes' Late Work An Introduction. Journal Sagepub, Vol. 37, No. 4, Hlm. 3-34.

Muadi, S., & Ahmad Sofwani. Acculturation of Islam and Javanese Culture in Public Servant Ethicts. Jurnal El-Harakah, Vol. 20, No. 2, Hal. 233-252.

Mumtazul. (2017). Relasi Antarumat Beragama pada lembaga pendidikan: studi kasus pada perguruan Kristen Methodist Banda Aceh. Jurnal Penanas Vol, 30, No. 2, Hlm. 195-214.

Muttafaqun ‘Alaihi. Hisab pada Hari Pembalasan. Https://almanhaj.or.id. Diakses Juli 2020.

Nasor, M. (2017). Implementasi Nilai-Nilai Dakwah dalam Membina Masyarakat Pluralitas di Jati Agung Lampung Selatan. Jurnal Al-Adyan, Vol. 12, No. 2, Hlm. 159-188.

Nurhuda. (2015). Akulturasi Islam Budaya lokal dalam tradisi “menyumpet†di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 35, No. 2, Hlm. 287-306.

Nuryah. (2016). Tedhak Siten: Akultrasi Budaya Islam-Jawa (Studi kasus di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen). Jurnal Fikri, Vol. 1, No. 2, Hlm. 315-334.

Nurdi, I. F. (2016). Perbandinhan Konsep Adab Menurut Ibn Hajar Al-‘Asqalany dengan Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia. Jurnal pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, Hlm. 159-187.

Nuriyanto, L.K. (2017). Kerukuran Umat Beragama di Kota Surakarta: Studi Kasus Relasi Antara Masjid Al-Furqon dan gereja Bethel Injil Sepenuh “Nafiri Sion†Karangturi. Jurnal Penanas Vol. 30, No. 2, Hlm. 145-162.

Oktavia, L. (2014). Circumcision and Muslim Women's Identity in Indonesia. Studia Islamika, Vol. 21, No. 3, Hal. 419-458.

Prasojo, Z. H. (2013). Indigenous Community, Customary Law and Multiculturalismne in Indonesia. Jurnal Al-Albab, Vol. 2, No. 1, Hlm. 99-110.

Rodin, R. (2013). Tradisi Tahlilan dan Yasinan. Jurnal Kebudayaan Islam. Vol. 11, No. 1, Hlm. 76-87.

Roszi, J. P. (2017). Akulturasi Nilai-Nilai Budaya lokal dan Keagamaan dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku-Perilaku Sosial. Jurnal Kajian KeIslaman dan Masyarakat, Vol. 3, No. 2, Hlm. 171-198.

Royyani, M.F. (2014). Tepung Tawar Keanekaragaman Hayati dan Jejak Budaya di Pegunungan Meratus. Jurnal Biologi Indonesia, Vol. 10, No. 2, Hlm. 213-219.

Sunarto. (2017). Estetika dalam Konteks Pendidikan Seni. Jurnal Refleksi Edukatika, Vol. 7, No. 2, Hlm. 102-110.

Saripaini dan Yusriadi. (2016). Identitas orang Bugis di Dabong, Kalimantan Barat. Jurnal Khatulistiwa, Vol. 16, No. 2, hlm. 170-182.

Sutiyono. (2011). Tradisi Masyarakat Sebagai kekuatan Sinkretisme di Trucuk, Klaten. Jurnal Penelitian, Vol. 16, No. 1, Hlm. 45-59.

Umi Hayati. (2017). Nilai-Nilai Dakwah: Aktivitas Ibadah dan Perilaku Sosial. Jurnal Inject. Vol. 2, No. 2, Hlm. 175-192.

Wahid, A. (2011). Nilai-Nilai Universalitas Dakwah dalam Al-Qur'an. Jurnal Islamica, Vol. 5, No. 2, Hlm. 383-394.

Widati, S. (2011). Tradisi Sedekah Laut di Wonokerto Kabupaten Pekalongan: Kajian Perubahan Bentuk dan Fungsi. Jurnal PP Vol. 1, No. 2, Hlm. 142-148.

www.trawangnews.com/tradisi-beruah. Diakses Juli 2020.

Yusriadi. (2018). Identitas Dayak dan Melayu Kalimantan Barat. Jurnal Handep. Vol. 1, No. 2, Hlm. 1-16.

Yusriadi. (2014). Sejarah dan Perkembangan orang Melayu di Riam Panjang, Kalimantan Barat. Jurnal Khatulistiwa. Vol. 4, No. 2, Hlm. 148-168.

Downloads

Published

2020-12-21

Issue

Section

Articles

How to Cite

Islamic Acculturation In The Ancestors’ Legacy Of Nanga Suhaid Village, West Kalimantan: Akulturasi Islam Pada Tradisi Nenek Moyang di Desa Nanga Suhaid, Kalimantan Barat. (2020). Dialog, 43(2), 153-166. https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.382