Religiosity Among Criminals With Death Pinalty: A Study Of Nusakambangan Prison

Religiusitas Narapidana Vonis Hukuman Mati: Studi Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan

https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.370

Authors

  • Novia Fetri Aliza Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Putri Krisdiana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Yusri Hamzani STAI Darul Kamal Nahdlatul Wathan

Keywords:

Religiosity, Criminals, Capital Punishment, Psychology

Abstract

This article discusses religiosity among criminals who pleaded guilty with death penalty at Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan Nusakambangan. This focuses on two major issues; religiosity among the criminals and factors that contribute to the level of religiosity. The author carries out a field research by conducting interview and documentation. Subjects of the research are limited to three main categories; Muslim males in Indonesia, punished with capital punishment, and waiting for execution for more than ten years. The data obtained are analyzed using a theory of religiosity that is developed in religious study and psychology. The result of the study shows that the religiosity of the criminals who are punished with capital punishment are very good based on aspects of religiosity, such as; belief, Islamic law, and behavior of the criminals. Moreover, this religiosity is affected by internal and external factors. Internal factors relate to their confession of the past sins and the fear of death, while the external factors relate to the roles of their parents, children, and wife.

Artikel ini membahas tentang religiusitas narapidana vonis hukuman mati di Lembaga Pemasyarakatan Permisan Nusakambangan. Terdapat dua pembahasan utama yang dikaji dalam artikel ini: kondisi religiusitas narapidana vonis hukuman mati yang saat ini mendekam di lapas Permisan dan faktor-faktor yang membentuk sikap religius mereka. Untuk mendapatkan data seputar dua pembahasan utama tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam pembahasan ini juga dibatasi pada tiga kategori, yaitu orang Indonesia yang beragama Islam, mendapatkan vonis hukuman mati, sedang dalam masa menunggu eksekusi mati lebih dari sepuluh tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Pada tahap selanjutnya, informasi yang didapatkan pada subjek penelitian tersebut dianalisis menggunakan teori religiusitas yang terdiri dari tiga dimensi utama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan beberapa data yang didapatkan, kondisi religiusitas narapidana vonis hukuman mati di lapas Permisan sangat baik, hal ini terlihat dari pelaksanaan tiga dimensi utama religiusitas itu sendiri. Pada sisi kedua, religiusitas narapidana dipengaruhi oleh faktor internal berupa kesadaran atas dosa masa lalu dan ketakutan akan kematian. Sedangkan motivasi eksternal didapatkan dari orang tua, anak dan istri.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-12-21

How to Cite

Aliza, N. F., Krisdiana, P., & Hamzani, Y. (2020). Religiosity Among Criminals With Death Pinalty: A Study Of Nusakambangan Prison: Religiusitas Narapidana Vonis Hukuman Mati: Studi Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Dialog, 43(2), 249–264. https://doi.org/10.47655/dialog.v43i2.370

Issue

Section

Articles